Kandungan gizi bahan baku pakan yang akan
diolah menjadi pakan ternak itik periode layer dapat dilihat pada tabel
berikut dan untuk memudahkan perhitungannya, di dalam tabel digunakan
angka atau nilai rata-rata :
Tabel 1. Kandungan gizi bahan baku pakan itik
Cara mengolah pakan buatan
Seperti telah dijelaskan di atas tentang
kandungan nutrisi bahan-bahan baku pakan yang akan diramu sebagai pakan
itik periode layer (dewasa). Adapun kebutuhan gizi pakan itik pada
periode ini, mengandung protein sebesar 15 – 17% serta kandungan energi
sebesar 2700kkal (Balitnak Bogor).
Untuk membuat pakan itik dengan kandungan
gizi seperti yang dimaksud di atas, hal yang perlu dilakukan adalah
menghitung jumlah bahan yang akan digunakan. Caranya adalah dengan
menggunakan metoda coba-coba. Dalam metode ini, penyesuaian bahan pakan
dilakukan dengan cara mengurangkan, menambahakan dan mengkalikan
banyaknya masing-masing bahan baku sehingga sesuai dengan yang
dikehendaki. Bagi yang sudah berpengalaman, metoda ini tidaklah sulit
tetapi bagi pemula perlu bimbingan.
Langkah-langkah dalam menyusun ransum itik periode layer1. Untuk memudahkan proses perhitungan buatlah tabel seperti di bawah ini :
Tabel 2. Jumlah kandungan protein dan energi bahan baku pakan
2. Kemudian pilihlah bahan-bahan pakan
yang akan digunakan, misalnya jagung, dedak, ampas tahu dan tepung ikan
(sesuaikan dengan ketersedian bahan pakan).
3. Tahap berikutnya adalah menentukan
kandungan nutrisi yang dikehendaki, misalnya kita menginginkan ransum
yang mengandung protein 15-17% dan energi metobolisme 2700 kkal/kg
(pakan itik layer).
4.Tentukan juga banyaknya bahan pakan
yang akan digunakan dan untuk memudahkan perhitungannya, buatlah jumlah
keselurahan pakan menjadi 100kg (100%).
Tabel 3. Jumlah kandungan protein dan energi bahan baku pakan
5. Selanjutnya menghitung kandungan
protein dan energi metabolisme bahan pakan dengan cara mengkalikan
banyaknya bahan baku pakan dengan kandungan gizi tersebut, lalu
jumlahkan kandungan protein serta energi metabolisme.
Tabel 4. Jumlah kandungan protein dan energi bahan baku pakan yang dikehendaki
6. Perhatikan nilai kandungan protein dan energi yang dikehendaki apakah sudah sesuai, kurang atau sudah berlebihan.
7. Bila jumlah yang diperoleh dengan
nilai yang dikehendaki belum sesuai, ulangi lagi perhitungannya hingga
benar-benar mendekati kandungan gizi yang diharapkan, dengan memulai
dari no.4
Perhatikan perubahan banyaknya bahan baku pakan yang digunakan seperti contoh dalam tabel.
8. Apabila jumlah protein sudah mendakati
kebutuhan, tetapi energi metabolisme masih kurang maka dapat
ditambahkan minyak kelapa. Adapun kandungan protein minyak kelapa adalah
0% dan energi 8.600kkal/kg.
Perhitungan Harga Pakan
Selanjutnya menghitung harga
masing-masing bahan baku pakan. Hal ini perlu dilakukan untuk
menghasilkan ransum buatan sendiri yang ekonomis. Lihat contoh tabel
berikut :
Tabel 5. Perkiraan harga bahan baku pakan
Dari perkiraan harga tersebut di atas, menunjukan bahwa harga campuran pakan ini adalah Rp.178.000/100kg atau Rp.1.780/kg.
Selanjutnya menghitung kebutuhan konsumsi itik berbanding dengan perkiraan harga pakan campuran seperti berikut :
Konsumsi induk itik adalah 15 kg/hari/100 ekorJadi : 15 kg x Rp.1780 = Rp. 26.700/hari/100ekor
Dalam contoh perkiraan tersebut, untuk
pemeliharaan 100 ekor itik saja, peternak akan menghasilkan pendapatan
sebesar Rp.43.333/hari dengan asumsi produksi telur 70%/hari dengan
harga telur Rp.1000/butir.
Contoh perhitungan :Produksi Telur
100ekor x 70% = 70 butir telur/hari
70 x Rp.1000 = Rp.70.000/hari/100ekor
Pendapatan
Rp. 70.000 - Rp. 26.700 = Rp.43.333/hari/100ekor atau
Rp. 43.333 x 30 = Rp.1.299.990/bulan
Dengan demikian untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik, pemeliharaan itik petelur minimal 300 ekor dengan
memanfaatkan bibit unggul, itik ratu (MA-2000) atau itik lokal unggul
seperti itik alabio atau itik mojosari dengan menerapkan sistem
pemeliharaan secara intensif (terkurung).
Contoh perhitungan pemeliharaan 300 ekor itik :Biaya pakan : Rp.26.700 x 3 = Rp. 80.100/hari
Pendapatan kotor : Rp.70.000 x 3 = Rp.210.000/hari
Pendapatan bersih : Rp.210.000 – Rp.80.100 = Rp.129.900/hari atau
Rp.129.900 x 30 = 3.897.000/bulan
Jadi semakin banyak itik yang akan dipelihara maka semakin besar pula hasil yang akan didapatkan.
Cara pemberian ransum yang baru
Organ pencernaan itik sangatlah sensitif
terhadap ransum yang dikonsumsi. Pemberian pakan yang berubah-ubah dapat
menyebabkan pengaruh buruk dan dapat membuat itik stres yang berakibat
itik tidak bertelur. Jadi cara pemberian ransum yang baru atau
menambahkan bahan baku ransum yang baru adalah dengan memberikan secara
bertahap artinya ransum yang baru tidak boleh langsung diberikan pada
ternak.
Cara pemberian pakan baru yang baik
adalah pemberian secara bertahap yaitu pada hari pertama ransum baru
diberikan sebesar 5% dari total pakan harian kemudian tambahkan
jumlahnya pada hari-hari berikut.
Demikian cara menyusun pakan itik dengan
memanfaatkan bahan baku pakan yang murah dan mudah didapatkan serta
memiliki nilai ekonomis, dengan harapan artikel ini dapat menjadi acuan
bagi peternak dalam menyusun pakan ternak itik secara mandiri. Semoga
bermanfaat!
Sumber : Hardjosworo,Peni,Prof.Dr.Dra.Msc,Rukmiasi,M.S, Itik, Permasalahan dan Pencegahan,Jakarta: Penebar Swadaya,2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar